Senin, 06 Juni 2011

WELCOME UAS

BAHAN MATERI UAS APOTEKER UNPAD
 (hanya Untuk  Mahasiswa Apoteker UNPAD)


Anyong Haseyo....
Ga Terasa Udah Mau UAS lagi..berarti sudah semakin dekat langkah kita menuju gelar Apt dibelakang gelar S.farm kita, kami selaku Himpunan Mahasiswa Apoteker UNPAD mengucapkan selamat menjalankan UAS. Inilah salah satu bentuk ujian seorang pemimpin seorang manajer, Kejujuran, profesionalitas yang sudah kita pelajari hendaknya jangan hanya sekedar teori.


selamat belajar teman-teman..ini hanya salah satu bentuk kecil bantuan kami untuk mempermudah teman-teman belajar, Semoga Bermanfaat

Ini hanya sebagian materi yang belum ada di email angkatan...

download bahan UAS disini

Rabu, 18 Mei 2011

Apoteker dan Kesehatan Masyarakat

 HUBUNGAN YANG ERAT ANTARA APOTEKER DAN KESEHATAN MASYARAKAT

Tidak dipungkiri bahwa apoteker merupakan suatu profesi yang erat kaitannya dengan masyarakat. Kenapa??? Karena seorang apoteker harus mampu berinteraksi dengan baik, memberikan penjelasan yang lugas serta mampu mentransfer wawasan kepada masyarakat khususnya pasien perihal kesehatan, cara pengobatan, edukasi, penyuluhan dan informasi lainnya. Apalagi dengan adanya sistem Pharmaceutical Care yang sudah banyak diterapkan dalam lingkungan masyarakat oleh apoteker. Apoteker dituntut untuk berorientasi kepada pasien dan sebagai salah satu tenaga kesehatan, mempunyai peran yang cukup besar dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakaT

Lalu sebenarnya apa yang dimaksud dengan ilmu kesehatan masyarakat? Menurut Winslow, ilmu kesehatan masyarakat adalah suatu ilmu atau seni yang bertujuan untuk mencegah timbulnya penyakit, memperpanjang umur serta meningkatkan kesehatan fisik dan mental melalui usaha-usaha kesehatan masyarakat yang terorganisasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu, salah satunya yaitu untuk memperbaiki kesehatan lingkungan.

Ada Apa dengan Profesi dan Komunikasi?

ANTARA PROFESI DAN KOMUNIKASI

Mungkin tidak sedikit dari kita yang dalam pikirannya sempat timbul pertanyaan mengenai hubungan antara komunikasi dan profesi. Profesi Apoteker yang kesehariannya bergelut dengan obat-obatan sepertinya tidak memiliki keterkaitan dengan komunikasi, kalaupun ada hanya terbatas pada penyampaian informasi obat kepada pasien yang seringkali hanya berjalan satu arah saja. Sebelum menuju pada kaitan antara komunikasi dan profesi, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu apa yang disebut dengan komunikasi.

Apa itu Komunikasi?

Minggu, 15 Mei 2011

BIOFARMASI salah satu parameter Kualitas Obat


Biofarmasetika berasal dari kata “bio” yang dari kata biologi berarti “in vivo” (dalam tubuh makhluk hidup) dan farmasetika berarti pembuatan obat. Jadi, biofarmasetika adalah ilmu yang mempelajari serta mengetahui perjalanan farmakokinetika obat-obatan yang dibuat oleh pabrik farmasi di dalam tubuh hewan/manusia dimana absorbs dan aktivitas terapeutik obat terjadi di dalam tubuh.

Tujuan mempelajari ilmu biofarmasetika adalah terciptanya produk-produk obat yang memenuhi parameter kulaitas antara lain efektif, aman dan berkualitas tinggi dalam pengobatan.

Tuntutan Pharmaceutical Care dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen

 Pharmaceutical Harus dan Penting Dilakukan !

Jika ditinjau dari UU perlindungan konsumen pharmaceutical care mutlak dilakukan karena konsumen sebagai pengguna barang dan jasa (khususnya obat dan pengobatan) memiliki hak mendapatkan pelayanan terbaik dan juga mendaptkan perlindungan dari hal-hal yang dapat merugikan pasien dalam hal ini contohnya medication error.

Dalam etika profesi farmasi, para farmasis mempunyai kewajiban untuk melindungi pasien dari kerugian akibat kecelakaan pemakaian obat yang merugikan. Pharmaceutical care adalah konsep yang melibatkan tanggung jawab farmasis yang dapat menjamin terapi optimal terhadap pasien secara individu sehingga pasien membaik dan kualitas hidupnya meningkat. Peran farmasis dalam pharmaceutical care di awal proses terapi adalah menilai kebutuhan pasien. Di tengah proses terapi, mereka memeriksa kembali semua informasi dan memilih solusi terbaik bagi DRP (Drug Related Problem) pasien. Di akhir proses terapi, mereka menilai hasil intervensi farmasis sehingga didapatkan hasil optimal dan kualitas hidup meningkat serta hasilnya memuaskan. Jika farmasis melaksanakan ini semua untuk kebutuhan pasien maka farmasis telah melindungi pasien sesuai UU perlindungan konsumen. 

No Apoteker No Service


No Farmasist No Eksis